Selain mesin, CVT atau Continuously Variable Transmission jadi salah satu bagian paling vital pada sepeda motor matic. Ada beberapa bagian komponen di dalam CVT yang saling berhubungan, diantaranya adalah drive belt, drive pulley, driven pulley dan outer comp clutch.
Erwin Chandra, Senior Instructor Technical Service PT Indako Trading Coy selaku main dealer Honda di wilayah Sumatera Utara mengungkapkan, setiap bagian komponen tersebut memiliki peran masing-masing yang saling mendukung satu sama lain sehingga sepeda motor dapat melaju dengan sempurna. Karena itu, perawatan berkala CVT jadi satu keharusan agar kondisinya tetap terjaga dan performa tetap maksimal.
Ada beberapa komponen yang perlu diperhatikan agar CVT tetap bekerja secara optimal. Pertama, drive belt berkerja seperti rantai pada motor bebek dan sport. Komponen inilah yang menyalurkan tenaga dari mesin ke roda belakang. Agar kinerjanya tetap optimal, perlu dilakukan pemeriksaan setiap 8000 km dan menggantinya secara rutin sesuai dengan jadwal perawatan berkala.
Atau melihat pada kondisinya. Jika secara visual drive belt terlihat mulur dan terdapat retak, itu salah satu tanda bahwa drive belt perlu diganti. Tanda lainnya bisa diketahui jika terdengar bunyi berdecit atau suara terdengar kasar saat motor dijalankan serta akselerasi sepeda motor jadi lambat dan sulit mendapatkan kecepatan sesuai kemampuan motor tersebut.
Kedua, Roller Weight, dimana gerakan roller akibat gaya sentrifugal saat mesin berputar itu yang membuat mekanisme CVT bekerja. Secara visual, bentuk roller yang sudah berubah atau penyok merupakan tanda perlu dilakukan penggantian. Suara berisik di dalam CVT bagian depan juga bisa jadi tanda kondisi roller weight sudah tidak baik.
Ketiga, kampas kopling matik perlu mendapat pemeriksaan secara rutin sesuai dangan jadwal perawatan berkala setiap 8000 Km, namun bisa juga penggantian dilakukan lebih awal bila saat dilakukan pemeriksaan, secara visual kondisi kampas kompling sudah tipis. Indikasi kampas kopling harus diganti juga bisa dirasakan ketika sepeda motor berakselerasi. Saat tuas gas diputas, akselerasi sepeda motor terasa lambat. Bahkan ketika mesin di RPM tinggi.
Agar CVT tetap awet, pemilik matik juga dapat melakukan beberapa tips berikut, jangan gunakan bukaan gas dan putaran mesin tinggi untuk menahan gerak motor ke belakang saat berhenti di jalan menanjak, manfaatkan rem depan & rem belakang untuk menahan motor agar tidak meluncur ke belakang, lakukan service secara rutin dan service lebih sering jika sepeda motor sering melintasi area basah atau berdebu, dan periksa dan bersihkanlah drive pulley secara berkala bersamaan adanya pemeriksaan part komponen CVT lainnya minimal setiap 8000 km.
Erwin Chandra menambahkan, kondisi motor menjadi salah satu pendukung untuk melindungi keselamatan saat berkendara. Karenanya tidak kalah penting, lakukan perawatan dan pemeriksaan secara berkala di bengkel resmi AHASS terdekat agar seluruh komponen sepeda motor tetap optimal dan Honda Genuine Parts yang sudah terjamin kualitasnya dan #Cari_aman dapat tercipta saat naik motor di jalan.