Dalam edukasi yang dibuka langsung oleh Kepala Sekolah SMA Negeri 6 Pematang Siantar tersebut, para instruktur terlatih Honda dengan seksama menjelaskan sejumlah materi terkait penyebab-penyebab kecelakaan yang sering sekali terjadi, salah satunya karena para anak muda mudah sekali terpicu emosinya, kondisi motor yang kurang baik, tidak mematuhi peraturan, hingga kurangnya pengetahuan tentang teknik berkendara yang aman. Selain itu Honda juga berupaya menumbuhkan kesadaran mereka untuk menggunakan atribut berkendara  seperti helm , celana panjang, jaket, sarung tangan full cover, dan sepatu juga bermanfaat mengurangi resiko kecelakan yang lebih besar. Tidak hanya  memberikan materi, namun edukasi kali ini juga menyediakan alat simulasi berkendara Honda Riding Trainer (HRT) yang mampu mempresentasikan keadaan sesungguhnya di jalan raya.

 

Tidak sendiri, namun Honda juga menggandeng Polres Pematang Siantar yang ikut mengkampanyekan program Millenial Road Safety kepada para pelajar.  Ipda Nana Sandra selaku Kanit Dikyasa Polres Pematang Siantar yang turut hadir juga tidak ketinggalan mengajak generasi millenial yang didominasi oleh pelajar untuk sadar dan mentaati semua peraturan lalu lintas.  Menurutnya Jika kaum milenial juga berperan menjadi pelopor keselamatan saat berkendara, maka tentunya angka kecelakaan juga akan menurun.

 

Sementara itu Sofian Hazri, Istruktur Safety Riding PT Indako Trading Coy mengungkapkan bahwa generasi muda merupakan harapan bangsa, karenanya Honda sangat peduli dengan keselamatan mereka “ Semangat untuk terus memberikan edukasi dan kampanye #cari_aman kepada generasi muda akan terus  kami galakkan. Bersinergi dengan pihak kepolisian juga tentunya semakin memantabkan upaya untuk melahirkan generasi millenial yang sadar dan taat peraturan berlalu lintas, “ ujarnya

 

Leo Wijaya, Direktur PT Indako Trading Coy  juga mengungkapkan  bahwa Honda selau berupaya menjangkau seluruh generasi muda Sumut untuk memberikan edukasi keselamatan berkendara sebagai bekal bagi mereka untuk melindungi diri dari resiko kecelakaan di jalan raya. Menurutnya jika generasi muda banyak menjadi korban kecelakaan lalu lintas, maka generasi muda juga yang dapat menghentikannya dengan meningkatkan kesadaran dan pengetahuan tentang keselamatan berkendara.